Tadi malam, Sabtu 31 Desember 2012 seorang sahabat berkata : "Saat usia kita sudah sama dengan ukuran sepatu yang kita pakai, itu adalah saat yang sangat menentukan dalam kehidupan kita selanjutnya". Kebetulan ... ukuran sepatu saya 40. Bulan ke 7 di tahun 2012 saya akan memasuki suatu masa dimana usia saya sudah sama dengan ukuran sepatu yang saya pakai. Nah lho :-0 Tadi malam memang seorang teman datang ke rumah, mengundang saya untuk berkumpul dengan beberapa teman lain untuk makan malam bersama. Makan malam yang sangat istimewa. Pertama : Waktunya yang kebetulan bertepatan dengan pergantian tahun baru masehi 2011 - 2012. Kedua : Karena hidangannya uenak banget. banyak ikan besar dan ada makanan khas sate bebek yang rasanya 'mak nyosss..." :-) Ketiga : kami makan malam bukan di meja makan, tapi menggelar tikar di pelataran rumah depan di samping taman. Keempat : Ini bukan sekedar acara makan malam biasa, karena bapak - bapak bersama keluarga masing - masing adalah para pengusaha muda yang juga duduk sebagai pengurus yayasan sebuah sekolah ternama di kota ini.Usia bapak - bapak ini beragam. beberapa diantaranya 5 - 10 tahun di atas saya, namun ada juga yang sepertinya berusia beberapa tahun di bawah saya tapi secara material sudah banyak yang bisa dibanggakan. Lha ... menjelang usia saya yang akan menyamai ukuran nomor sepatu yang saya pakai, saya nyaris tidak memiliki materi apapun yang bisa dibanggakan :-)Dalam kesempatan itu seorang bapak berkata : "Ada 2 type manusia : pertama adalah manusia yang lebih menyukai pekerjaan yang disukainya meskipun tidak menghasilkan uang. Kedua adalah manusia yang mengerjakan sesuatu yang menghasilkan uang meskipun pada awalnya pekerjaan itu tidak disukainya. Anda termasuk kategori yang mana ?"Saya menjawab : "Saya termasuk kategori pertama ! Saya adalah tipe manusia yang lebih menyukai mengerjakan apa yang saya sukai meskipun pekerjaan itu tidak menghasilkan uang." Bapak itu tertawa lepas. Saya nyengir. Saya mengambil sate bebek. Nyemil. Lha ... inilah saya selama ini, kerja "semaunya". Mengerjakan apa yang ingin saya kerjakan meskipun pekerjaan itu tidak menghasilkan uang. Menulis di blog seperti sekarang ini misalnya. Saya jelas menulis tidak dengan tujuan mendapat uang. Betul ? Bapak yang tadi melanjutkan obrolannya : "Maaf, saya tidak bermaksud menggurui semua yang ada di sini. Namun bagi saya, hidup ini adalah melayani. Kita ini adalah pelayan. Sebagai kepala rumah tangga kita harus memenuhi kebutuhan materi keluarga. Membeli susu, baju, makan. Untuk itu semua kita perlu uang. Kita harus rela mengerjakan sebuah pekerjaan yang mungkin tidak kita sukai demi mendapatkan uang bagi anak - istri kita. Dalam kasus ekstrim, saya bersedia untuk menjadi tukang beca atau sopir angkot demi mendapatkan uang untuk anak istri saya meskipun pekerjaan itu bukan cita - cita saya dan bukan pekerjaan yang kita sukai.Saya membiarkan Bapak itu menyelesaikan kalimat - kalimatnya sambil mencicipi risoles dan cabe rawit. Sementara bapak-bapak yang lain kelihatannya rada - rada serius menyimak, dan di sudut yang lain istri saya dan para kaum hawa yang lainnya asyik merumpi tentang beberapa aktivitas liburan sekolah yang baru saja mereka lakukan."Saya tidak mau meninggal sebagai seorang seniman meskipun saya menyukai pekerjaan seni. Banyak seniman yang baru sukses dan terkenal ketika sudah tua, bahkan banyak seniman yang baru terkenal setelah mereka meninggal. Mereka memilih untuk hanya mengerjakan apa yang mereka sukai. Melukis, membuat patung, ... meskipun apa yang mereka kerjakan tidak menghasilkan uang."Saya manggut - manggut. Tangan kanan saya kini beralih ke potongan buah segar. Hhmmm ... segerr .... ;-)"Background bapak apa ? Aktivitas apa yang sekarang sedang dilakukan ?" Tiba - tiba sebuah pertanyaan melesat menembak ke arah saya. Sejenak saya diam. Menyelesaikan dulu kunyahan semangka yang masih berada di dalam mulut. Dan setelah leluasa baru saya menjawab : " Background saya Informatika, pernah bekerja 3 tahun di sebuah perusahaan multinasional sebagai staff IT dan minor competensi saya dalam bidang Quality Management System ISO 9001." Sudah 3 bulan ini saya di rumah saja. Mencoba membangun bisnis online sambil mengembangkan usaha outdoor activity seminggu sekali.Bapak itu sumringah . "Saya sedang ada proyek IT. Kalau mau ikutan, hari Senin jam 8 pagi saya tunggu di kantor. Saya butuh konsultan IT. Kemudian kalau bapak memang menyenangi pekerjaan di bidang manajemen, bapak boleh coba menerapkan implementasi sistem manajemen mutu di sekolah. Tapi kan harus jelas dulu, tarifnya berapa ?"Saya nyengir. "Saya terbiasa bekerja dulu, urusan uang itu belakangan. Yang penting saya seneng bisa mengerjakan sesuatu yang saya senangi ." Bapak itu merenggut."Ini yang saya tidak sepakat. Saya berpendapat harus jelas dulu aturan main nya , harus jelas dulu berapa angka yang harus kami sediakan, baru bapak bekerja. Sebagai gambaran, untuk 2 jam kerja, saya membayar konsultan IT saya 25 juta. Saya sudah pekerjakan dia selama sekitar 5 bulan dan saya sudah keluar tidak kurang dari 250 juta. Sedangkan untuk urusan implementasi ISO, saya kurang paham berapa tarifnya. Bapak-bapak yang lain yang lebih tahu untuk masalah itu.""Begini saja deh, Senin jam 8 saya ikut dulu ke lapangan, saya lihat dulu proyek IT nya seperti apa, asalkan saya diberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang saya sukai, mencoba menerapkan implementasi sistem mutu di sekolah. Bayarannya berapa terserah dah .."Bapak itu tersenyum. Bapak-bapak yang lain juga tersenyum. Kesepakatan sudah tercipta tanpa tanda tangan. Tanpa materai. Tanpa interview formal :-) Alhamdulillah ...Seorang Bapak yang duduk bersila di samping saya bercerita tentang netode "ruqiyah". Metode pembersihan diri. Pembicaraan kemudian bergeser pada dahsyatnya shalat tahajud dan shalat dhuha. Kami kemudian berpisah beberapa saat sebelum detik-detik pergantian tahun masehi 2011 - 2012 datang.*** TAHUN 2012 Masehi sudah datang. Terompet terdengar di mana - mana. Saya berdiri di halaman depan rumah sendirian sambil memandang sekian banyak bunga api di langit sana. Demikian semarak. Sementara anak dan istri lagi berkumpul bersama tetangga beberapa blok di depan rumah. Ikut menyaksikan langsung dari dekat pesta kembang api dan pesta terompet .Sekarang sudah tanggal 1 Januari 2012. Juli 2012 adalah saat dimana usia saya akan sama dengan nomor sepatu saya. Saya harus sedikit bernegosiasi dengan idealisme yang selama lebih dari sekian puluh tahun saya pegang teguh. Saya harus mulai berpikir untuk melayani. Saya harus mulai berusaha untuk mau mengerjakan pekerjaan yang mungkin tidak saya sukai pada awalnya demi menghasilkan uang untuk anak istri saya.Saya kemudian ingat sebuah pepatah lama :"Jangan melakukan pekerjaan yang anda cintai, tapi CINTAILAH pekerjaan yang kita lakukan". Selamat tahun baru masehi 2012 bagi yang merayakannya. Semoga sahabat - sahabat bisa meraih kehidupan yang makmur dan sejahtera sebelum usia sahabat sama dengan ukuran nomor sepatu masing-masing. Semoga bermanfaat.Putudjajadiwangsa@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar