Jumat, 11 Mei 2012

Saat Usia di Ujung Waktu

Selasa, 2 Mei 2012 aku menjalani operasi. Bius total. Tak sadarkan diri. Setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing, dan seringkali beberapa kejadian 'luar biasa' yang ditemui dalam perjalanan hidup dapat merubah cara pandang dalam menjalani sisa perjalanan hidup berikutnya.



Betul. Saya sepakat bahwa : "Tidak ada masalah dengan apapun yang terjadi,yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapinya."

Sahabat saya yang tinggal di Bandung kirim SMS :"Terima saja apa adanya. Jalani operasi dengan pasrah. Apapun yang terjadi pasti itu yang terbaik. Anggap saja sakit ini sebagai media penghapus dosa   ." 

Betul. Saya sepakat. Alam ini punya hukum nya sendiri dan mungkin saja semua kesalahan saya di masa lalu berakumulasi dan kemudian menjelma menjadi sebuah penyakit jasmani. Iya... seperti yang sering diceritakan ustad yang sering ngisi acara TV, yang suka bilang bahwa penyakit yang kita derita berhubungan langsung dengan perbuatan kita di masa lalu.

Sesaat sebelum di operasi, sorotan lampu menyilaukan mata saya. Saya terpejam. Sesaat sebelum operasi, dokter masih sempat mengajak saya bercanda dan tertawa. Saya sempat beberapa kali menahan tawa. Kemudian musik Agnes Monica mengalun. Kemudian dokter meminta saya berdoa.Kemudian saya tidak ingat lagi apa yang terjadi. Tak sadarkan diri.

***

Sayup - sayup saya dengar orang bersuara. Tapi saya tak berdaya untuk membuka mata atau untuk menggerakkan bagian tubuh manapun. Saya hanya mendengar suara dan saya berusaha keras untuk dapat bergerak. Tapi saya tak berhasil melihat apapun. Tak berhasil menggerakkan apapun.

Kemudian ...

Pelan-pelan saya bisa merasakan ada tangan yang menggenggam tangan saya. kemudian saya berusaha meraba wajahnya. Berusaha menerka siapa. Beberapa saat saya hanya terus meraba wajahnya . menyusuri lekuk-lekuknya, sampai kemudian secara samar terdengar berulang kali suara yang berbisik : "Ini ibu ... ini ibu ...".

Alhamdulillah ...akhirnya mata ini terbuka dan terlihat seraut wajah tua yang tersenyum lega dengan kedua pipi yang basah oleh air mata ...

***

Ada beberapa sahabat yang bisa - bisanya menangis dan mengkhawatirkan saya. Ini kejadian langka di jaman sekarang. Sungguh sulit menemukan manusia -menusia berhati luhur yang bisa menangis dan tertawa untuk kesedihan dan kebahagiaan yang dialami oleh orang lain. Sepanjang pengetahuan saya, kebanyakan dari kita lebih pandai untuk ber susah hati dikala orang lain bahagia dan sangat senang  dikala melihat orang lain bersusah hati. 


Tentu saja, banyak juga  dari  beberapa sahabat  yang saking sibuknya bekerja mencari uang sampai kemudian lupa untuk kirim SMS atau turut ber empati. Bahkan ... tentu saja banyak diantara sahabat - sahabat yang sampai  bertemu pun lupa untuk bertanya tentang kesehatan saya. Mereka hanya ingat tentang apa yang dibutuhkan dari saya. :-)

***

"Hanya keledai yang berulangkali jatuh ke lubang yang sama". Pepatah ini kurang lebih bercerita tentang manusia yang GAGAL untuk belajar dari  apa yang terjadi .

***

Andai saya tidak bangun lagi saat itu ... berapa banyak sahabat - sahabat saya yang akan menangis dan berapa banyak yang akan tertawa ?

Andai saya tidak bangun lagi saat itu... bekal apa yang telah saya punya untuk melanjutkan kehidupan baru di alam sana ?

JIKA usia saya hanya tinggal satu bulan lagi... apakah saya masih akan mau dipusingkan dengan hal-hal yang tidak jelas juntrungannya ? Apakah saya masih mau kerja setengah modar untuk mencari uang ? Apakah saya masih mau membuat orang lain sakit hati dan kecewa ?

JIKA usia anda hanya tinggal satu bulan lagi ... kira - kira dengan cara apa dan bagaimana anda akan menghabiskan sisa waktu itu ? Dengan siapa anda ingin menghabiskan waktu ?

Semoga bermanfaat.
putudjajadiwangsa@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar