Untuk menjadi seorang Kakek dan Nenek ada beberapa syarat dasar. Pertama harus melahirkan anak, kedua anak yang dilahirkan harus punya anak. Tidak semua orang bisa menjadi Kakek dan Nenek, apalagi jadi "Buyut", dimana sang cucu juga berhasil punya anak dan diperkenankan oleh Tuhan masih hidup untuk melihat Cicit nya tumbuh dan berkembang.
Saat pernikahan sesama jenis dilegalkan di beberapa negara, maka peluang untuk memiliki Anak, Cucu dan Cicit secara biologis jelas sirna. Kalau lelaki nikah dengan lelaki jelas belum ada cerita lelaki hamil dan kemudian melahirkan bayi karena lelaki itu "dihamili" sama lelaki. Saya nddak ngerti, mungkin di masa depan ada penemuan bioteknologi yang memungkinkan pasangan sesama lelaki bisa melahirkan seorang bayi (Mungkin lahirnya dari bagian belakang atau dengan cara di operasi sesar kali ya )
Saat pernikahan sesama jenis dilegalkan di beberapa negara, maka peluang untuk memiliki Anak, Cucu dan Cicit secara biologis sirna. Kalau perempuan menikah dengan perempuan jelas belum ada cerita perempuan hamil dan melahirkan bayi karena perempuan itu "dihamili" oleh sesama perempuan. Saya nddak ngerti, mungkin di masa depan ada penemuan baru dimana pasangan sesama perempuan bisa saling menghamili -- kecuali -- dengan cara membeli sperma di bank sperma, tapi kalau itu dilakukan artinya tetap saja itu bukan anak hasil pernikahan perempuan sama perempuan.
Di jaman seperti sekarang ini, apan semua yang dulu tidak terpikirkan ternyata bisa saja terjadi. Pasangan suami istri bisa saja kemudian punya anak dengan cara membeli sperma di Bank sperma yang ditanamkan di rahim sang Istri, bahkan pernah denger cerita ada yang berniat "nitip hamil" entah bagaimana cara nya agar yang melahirkan wanita lain tapi "bibit" tetap disediakan dari pihak suami istri. Atau ... ada juga yang melakukan "cara konvensional" dimana si A nikah dengan si B namun si A dapat bibit dari si C atau malah dengan cara "arisan" seperti yang baru baru ini terjadi ; Seorang wanita memiliki 2 suami dan 1 kekasih. Saya nddak bisa bayangkan itu anak yang lahir sebenarnya anak siapa .
Untuk menjadi seorang Kakek dan Nenek ada beberapa syarat dasar, dan pada saat ini semakin banyak manusia yang tidak memiliki syarat tersebut sehingga tak bisa menjadi seorang Kakek dan Nenek yang hidup bahagia ketika melihat Cucu nya lahir dan membesar menjadi Cucu yang Sholeh, Pinter, berbakti pada orang tua, nusa bangsa dan Sesama. Meskipun saat ini sudah memiliki seorang anak, seiring perkembangan jaman, anak - anak muda sekarang semakin banyak yang tidak berminat untuk mempunyai anak.
Ketika hubungan Sex dipandang sebatas "pelesiran", ketika hubungan rumah tangga menjadi hubungan yang dipandang sebatas hubungan transaksional, ketika membangun Karir dan uang dipandang lebih penting dibanding membangun sebuah keluarga, maka tingkat kelahiran jadi semakin mengecil atau meskipun lahir bayi - bayi baru , maka kualitas generasi penerus bangsa ini semakin tidak berkualitas. Daya tahan tubuh nya kurang bagus karena terlalu banyak makan makanan instant, daya juang nya semakin lemah karena dididik hanya dengan uang, empati terhadap sesama semakin tipis karena semenjak kecil diajarkan hanya untuk mementingkan dirinya sendiri dan saat menginjak masa remaja semakin banyak yang akrab dengan narkoba, pesta di sana, pesta di sini ...
Kakek saya berhasil memiliki cucu dan berhasil melihat beberapa cicit nya lahir dan membesar bahkan hampir saja berhasil melihat cicit nya melahirkan. Sangat amat langka seseorang bisa dikaruniai umur yang panjang, anak - anak yang banyak, dan relatif sangat sehat sampai menjelang tutup usia, masih suka mencangkul di kebun, turun ke kolam, buat layangan untuk cucu dan cicit nya di rumah kebon.
Hari ini saya sudah menjadi seorang ayah. Saya berharap Tuhan memberi kesempatan dalam hidup yang cuma sekelebat ini bagi saya, untuk menjadi seorang Kakek bahkan "Uyut" . Hidup dan meninggalkan Anak ... Cucu .... Cicit ... yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi sesama nya.
Jadi inget dialog di Film apa yang saya judulnya sudah lupa, tapi dalam Film itu ada petuah cantik dimana seseorang berkata " Menikahlah ! Luangkan sebanyak mungkin waktu dengan Istrimu ! Buatlah Anak ! Luangkan sebanyak mungkin waktu untuk selalu berada bersama anak dan Istrrimu ! Karena kehidupan ini berlalu dengan sekejap, semua berubah dengan cepat "
Tahun 1999, saya menanggalkan baju Karyawan dan saat itu saya "bersumpah" saya ingin punya anak dan saya ingin suatu hari saya bisa mengantar anak saya pergi ke sekolah dengan celana pendek, sandal jepit dan kaos, disaat anak - anak yang lain diantar oleh pembantu dan sopir karena ayah ibunya sibuk bekerja.
Dan saya sudah genapi "sumpah" saya itu. Suatu hari si Teteh masuk ke sekolah, Sun tangan pada gurunya, kemudian sambil berjongkok ibu guru itu bertanya " Teteh sekolah diantar sama siapa ?" dan anak saya menjawab " Aku diantar Ayah ! Ayahku orang hebat ! Ayahku pekerja keras ! Ayahku sayang sama aku sehingga setiap hari mengantarkan aku ke sekolah. Ayahku orang hebat ! Itu ayahku ! " ...
Aku tersenyum dan membalas lambaian anak saya dari jauh serta mengangguk pelan ke arah bu guru yang tersenyum ramah yang kemudian menuntun anak saya memasuki kelas nya untuk pertama kali nya di Taman Kanak - kanak.
Aku ingin suatu saat nanti menjadi seorang Kakek.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar